Alpukat cipedak yang mempunyai kualitas

Banner 468 x 60px

 

Senin, 26 Agustus 2019

0 komentar
Latar Belakang Alpukat Cipedak

Ahmad Rizal


Awalnya alpukat ini ditemukan tahun 1990-an oleh Nisan Badar di daerah Cipedak. Baru setelah memasuki tahun 2000-an, diperbanyak dan di tahun 2004.
“Orang-orang itu enggan menanam alpukat karena banyak ulatnya. Tetapi saya tertarik mengembangkan karena ternyata alpukat ini tidak mudah terkena hama dan penyakit serta merupakan salahsatu alpukat terbaik dari 30 varietas yang ada di dunia,” terang Ahmad yang tergabung juga dalam Petani Muda Community.

Ahmad sendiri pada awalnya merupakan penyuluh pertanian, tetapi dia memutuskan untuk pensiun dan menjadi petani alpukat karena dirinya mempunyai ambisi untuk mengangkat Alpukat Cipedak menjadi alpukat yang mendunia.
Bukan hanya terkenal sebagai icon Jakarta, tepatnya daerah Cipedak tetapi dikenal di seluruh Indonesia bahkan dunia. “Ini sempat diklaim sebagai alpukat dari Depok, yakni dinamakan Alpukat Miki. Tetapi kita tahu bahwa itu sebenarnya Alpukat Cipedak, akhirnya kita langsung daftarkan dan di tahun 2015 alpukat ini sudah legal dan dinamakan Varietas Alpukat Cipedak,” terangnya. Tidak hanya karena ingin mengenalkan pada dunia, melainkan alpukat ini mempunyai beberapa keunggulannya, yakni: rasanya gurih seperti keju atau mentega, ukurannya tidak terlalu besar atau terlalu kecil (sedang), tahan terhadap serangan hama dan penyakit, adaptif dengan dataran rendah dan perakarannya tidak merusak tanah.

Keunggulan 
tahan terhadap hama dan penyakit, serta akarnya tidak merusak lantai. Jadi akarnya itu menebus ke dalam tanah, bukan kepinggir-pinggirnya. Makanya ketika pohonnya mulai meninggi dan besar, tidak merusak tanah

Dia (alpukat Cipedak) berbeda, dia kuningnya sangat terang, jelas, dan bersih," ucapnya. Berdasarkan pantauan Kompas.com, ukuran buah alpukat Cipedak terlihat sama seperti buah alpukat lainnya. Alpukat ini berbentuk lonjong. Kulitnya berwarna hijau dengan bintik-bintik kuning.

Cuplikan mengenai alpukat cipedak




0 komentar:

Posting Komentar